Thursday, February 20, 2014

Materi Produktif Chassis - Axle Shaft


AXLE SHAFT (POROS PENGGERAK)

1.       Uraian
Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang meneruskan putaran mesin ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft.


2.       Fungsi axle shaft:
1)      Sebagai penerus putaran mesin ke roda
2)      Sebagai dudukan roda
3)      Sebagai penumpu beban roda

3.       Klasifikasi Axle Shaft

1)      Rigid Axle Shaft
Konstruksi
:

Penggunaan
: kendaraan berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu menahan beban yang berat
Fungsi
·         Penerus putaran mesin ke roda
·         Pendukung beban roda
Cara Kerja
: Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti gerakan posisi axle.
Keuntungan :

·         Konstruksi lebih kuat.
·         Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
·         Sanggup menahan beban berat.
·         Moment yang dihasilkan besar.
Kerugian :

·         Suspensi kendaraan keras
·         Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
·         Sudut beloknya kecil.
Jenis-Jenis
:
A.      Berdasarkan Posisi Axle Shaft
1)      Front Axle Shaft
Fungsi
sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.
Konstruksi
:
Komponen
1.    Front axle housing
2.    Front axle inner shaft
3.    Front axle outer shaft
4.    Tappered roller bearing
2)      Rear Axle Shaft
Fungsi
sebagai penerus putaran dari side gear ke roda
Konstruksi
:
Komponen
1.       Axle shaft
2.       Gasket
3.       Axle shim
4.       Axle retainer plate
5.       Axle flange
B.      Berdasarkan Sistem Penopangnya
1)      Half floating type (setengah bebas memikul)
Konstruksi
:
Uraian
Pada type ini bantalan dipasang antara  axle housing dengan  axle shaft dan roda langsung dipasang pada ujung poros
Penggunaan
digunakan pada kendaraan jenis sedan, station wagon dan jeep
Keuntungan
·         Konstruksi sederhana
·         Biayanya murah
Kerugian
·      Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
·       Jika patah roda tidak ada yang menahan.
2)      3/4 floating type (3/4 bebas memikul)
Konstruksi
:
Uraian
Bantalan dipasang antara  axle housing dengan  wheel hub dan axle shaft, secara tidak langsung  axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Penggunaan
digunakan pada truck ringan.
Keuntungan
·      Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft, sehing-ga  axle shaft tidak bengkok.
·         Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan.
Kerugian
·         Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.
3)      Full floating type (bebas memikul)
Konstruksi
:
Uraian
Pada type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada axle housing melalui dua buah bantalan dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda
Penggunaan
digunakan pada kendaraan berat
Keuntungan
·      Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle housing, sehingga axle shaft tidak menjadi bengkok.
·         Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft.
·         Faktor keamanan lebih baik, dan sanggup memikul beban berat.
Kerugian
·       Biayanya mahal

2)      Independent Axle Shaft
Konstruksi
:
Penggunaan
: pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan, karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih besar.
Fungsi
·         Sebagai penerus putaran ke roda
·         Sebagai pendukung beban roda
·         Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.
Cara Kerja
: Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju dijalan yang bergelombang ma-ka posisi body kendaraan se-akan akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV Joint pa-da setiap gerakan disamping bi-sa bergerak putar juga bisa  ber-gerak memanjang, memendek dan membuat sudut.
Keuntungan
·         Konstruksinya ringan.
·         Mampu membuat sudut belok lebih besar
·         Perawatan mudah.
·         Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian
·         Tidak mampu menahan beban besar
·         Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
·         Harganya lebih mahal.
·         Memerlukan perawatan rutin.
Jenis-Jenis
:
Jenis Penggerak Depan (Front Wheel Drive)
1)      Tripod Joint – Birfield Joint
:
2)      Tripod Joint – Tripod Joint
:
Keterangan
<===Sisi Differential

Jenis Penggerak Belakang (Rear Wheel Drive)
1)      Birfield Joint – Birfield Joint
:
2)      Birfield Joint – Tripod Joint
:
Keterangan
<===Sisi Differential
Contant Velocity Joint (CV-Joint)
Fungsi
: Sebagai penstabil posisi kendaraan terutama di jalan-jalan yang ber-gelombang
Konstruksi
:
Komponen
:
1.       Outer race
2.       Ball cage
3.       Inner race
4.       Steel ball

Cara Kerja
a)      Lurus
Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner race housing Ü steel ball Ü intermediate axle shaft Ü steel ball Ü outer race housing Ü roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.

b)      Belok
Pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh inner race housing Ü steel ball Ü intermediate axle shaft Ü steel ball Ü outer race housing Ü roda, dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an kendaraan menjadi stabil






Sumber : PT. TAM, New Step 1
                 

No comments:

Post a Comment